Standar Kompetensi Penilik (Bag.II)

BAB III

UJI KOMPETENSI

1. Materi Uji Kompetensi Penilik

Materi yang diujikan mencakup empat aspek sebagaimana yang terdapat dalam standar kompetensi yaitu.

1. Kompetensi kependidikan materinya adalah :

a. Kebijakan pendidikan

b. Landasan kependidikan

c. Rencana pembelajaran

d. Pendekatan pembelajaran

e. Strategi, metode dan tehnik pembelajaran

f. Pelaksanaan pembelajaran

g. Evaluasi pembelajaran

h. Tingkat perkembangan peserta didik ( warga belajar )

2. Kompetensi keperibadian materin ujinya adalah :

1. Sikap terhadap profesi
2. Motivasi
3. Komitmen terhadap motivasi
4. Kompetensi sosial materi ujinya adalah :
5. Komunikasi
6. Kemitraan
7. Koordinasi dengan lembaga terkait

3. Kompetensi profesional materi ujinya adalah:

Bagi pendidik materi ujiannya adalah :

a. Substansi keilmuan yang terkait dengan materi ajar yang ada dalam kurikulum

b. Pemahaman terhadap hubungan konsep antar mata pelajaran /materi ajar

c. Penerapan konsep – konsep keilmuan dalam kehidupan sehari – hari

d. Pemanfaatan teknologi informasi

e. Pengetahuan tentang penelitian dan kajian untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan materi yang diajarkan

2. Materi Uji Kompetensi Tenaga Pendidik

Bagi tenaga kependidikan materi ujinya adalah :

1. Pemahaman tugas, peran dan fungsi penilik

2. Pengembangan manajemen satuan PNF

3. Konsep manajemen satuan PNF

4. Jenis input dan output satuan PNF

5. Standar pelayanan pembelajaran ( SPP )

6. Standar manajemen mutu satuan PNF

7. Perencanaan system mutu satuan PNF

8. Penerapan system manajemen mutu satuan PNF

9. Evaluasi sistem manajemen mutu satuan PNF

3. Alat Ukur Uji Kompetensi

Pelaksanan uji kompetensi menggunakan dua jenis alat ukur yang dikembangkan berdasarkan indikator yang terdapat dalam standar kompetensi. Kedua bentuk alat ukur tersebut adalah tes dan nontes. Alat ukur yang berbentuk tes terdiri atas tes tertulis dan tes kinerja. Alat ukur yang bersifat nontes adalah evaluasi diri dan penilaian portfolio yang dilakukan oleh teman sejawat dan atasan dengan melihat dokumen – dokumen yang ada.

4. Penyusunan Soal Uji Kompetensi

Uji kompetensi dirancang sebagai suatu sistem ujian yang bersifat nasional dan terakreditasi, dimana kebijakan umum dan teknis penyelenggaraan mengacu kepada suatu prosedur baku. Agar tolak ukur mutu akademik lulusan uji kompetensi seperti yang diharapkan maka, diperlukan kompetensi minimal yang dirumuskan secara baku. Secara teknis dalam penyusunan soal harus memperhatikan segi ( 1 ) Kebenaran / ketepatan isi ( 2 )Pembahasan soal dan ( 3 ) Konstruksi soal. Konstruksi soal memuat aspek ingatan dan pemahaman, pemecahan masalah, analisis dan aplikasi materi yang di uji. Oleh karena uji kompetensi merupakan program regular yang bersifat tahunan, maka proses pengembangan soal dilakukan secara melembaga sebagai suatu proses produksi yang terus menerus. Peran para penulis dan penelaah soal sangat menentukan dalam memperoleh butir – butir soal bermutu, untuk itu diperlukan langkah berikut:

1) Membentuk tim penulis dan penelaah soal melalui proses rekruitmen dan seleksi yang mengutamakan penguasaan materi dan keterampilan calon penulis dan penelaah soal.

2) Memberikan penugasan kepada tim penulis untuk menulis soal secara independen sebagai kegiatan rutin dan menyerahkan hasilnya kepada pihak pemberi tugas.(Dit.PTK_PNF )

3) Memberikan penugasan kepada tim penelaah untuk melakukan penelaahan secara independen. Hasil telaah secara independen dibahas pada suatu forum lokakarya.

4) Mengadakan penulisan dan penelaahan soal

Secara umum tahapan – tahapan proses penyusunan soal adalah :

1) Penyususunan spesifikasi soal ( kisi – kisi )

2) Penulisan soal

3) Telaah dan revisi soal

4) Prakitan tes

5) Ujicoba

6) Validasi dan seleksi soal

7) Kalibrasi soal

8) Penyimpanan dan penggunaan soal